Strategi pemasaran yang ditawarkan oleh hotel dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu:
1. outside selling,
Outside selling adalah stratgi yang bersifat impersonal, artinya dapat dilaksanakan melalui advertensi.
Outside selling memiliki tujuan untuk mencari langganan agar menginap di hotel
2. Inside selling,
Inside selling merupakan strategi pemasaran hotel yang bersifat personal karena strategi ini dipengaruhi ole mutu dari jasa yang ditawarkan dan dirasakan oleh tamu.
Inside selling memiliki tujuan untuk mendorong tamu dalam memanfaatkan semua fasilitas yang disediakan oleh hotel. Disamping itu juga bertujuan agar konsumen betah untuk tinggal lebih lama di hotel sehingga kemudian menginformasikan kepada orang lain tentang fasilitas yang menarik di hotel tersebut.
Didalam pengembangan pasar, sebuah hotel atau jaringan hotel internasional maupun lokal, umumnya memanfaatkan website untuk mengenalkan berbagai fasilitas yang ada di hotelnya, berikut harga kamarnya. Beberapa website bahkan memungkinkan pengunjung untuk melakukan reservasi penginapan. Hal ini sudah menjadi cara umum promosi online sebuah hotel.
Selain kamar, lokasi sebuah hotel juga dapat dijual oleh pihak hotel, maksudnya, hotel yang berada di daerah pariwisata tentu menjual obyek wisata daerah tersebut untuk menarik minat wisatawan menginap di hotelnya. Hotel yang berada di lokasi bisnis menawarkan tempat konvesi, seminar, hingga kedekatan jarak antara hotel dengan pusat-pusat bisnis.
Kegiatan wisata maupun kegiatan bisnis bersifat dinamis. Setiap saat selalu muncul aktivitas baru. Berbagai agenda maupun liputan tentang wisata atau bisnis bisa menjadi topik menarik untuk diulas. Pihak pemasaran hotel bisa melakukan komunikasi lebih personal tentang topik tersebut melalui website maupun blog dilengkapi foto atau video dengan ulasan dengan bahasa yang menarik. Selain informasi wisata dan bisnis, website maupun blog bisa pula membahas topik-topik yang relevan dengan aktifitas seorang wisatawan. Misalnya, bahasan tentang gadget yang membantu bisnis, penawaran diskon dari toko-toko cenderamata, program-program menarik dari hotel, dll.
KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PEMASARAN JASA
1. Personal jasa
Kontak dengan personel jasa bisa saja berlangsung secara tatap muka komunikasi jarak jauh (via telepon, fax, telegram, telex, atau e-mail) atau dengan surat perjanjian secara cepat (express). Personal jasa mencakup :
- Perwakilan penjualan
- Staf pelayanan jasa
- Staf akuntansi/penagihan
- Staf operasi yang secara normal tidak memberikan jasa secara langsung kepada konsumen (seperti para insinyur, para penjaga malam atau gudang)
- Perantara yang ditunjuk yang dianggap konsumen sebagai pihak yang mewakili perbahan jasa
2. Fasilitas dan peralatan jasa
- Bangunan luar, tempat parkir, halaman atau taman
- Bangunan dalam mebel
- Kendaraan
- Brosur Peralatan swalayan yang akan diopersasikan oleh konsumen
3. Komunikasi non personal
- Surat-surat
- Brosur/katalog/manual-manual instruksi
- Periklanan
- Papan rambu-rambu
- Cerita-cerita baru/editorial dalam media massa
4. Orang lain
- Konsumen lain yang ikut hadir selama penyajian jasa berlangsung
- Konsumen dari mulut ke mulut yang berasal dari teman, sahabat,bahkan orang asing
Bauran Pemasaran Jasa
Konsep pemasaran jasa pada hakikatnya hampir sama dengan konsep pemasaran produk dalam kedua hal tersebut pemasaran harus memilih serta menganalisa pasar-pasar kemudian setelah itu bauran pemasaran disesuaikan dengan karakteristi jasa itu sendiri.
Berdasarkan karakteristik jasa yang tidak berujud, tidak dapat dipisahkan, bervariasi, dan tidak dapat disimpan tersebut maka bauran pemasarannya juga mengikuti karakteristik-karakteristik itu. Sehingga bauran pemasaran jasa tidak cukup hanya empat yaitu produk, harga, distribusi dan promosi, namun diperluas menjadi proses, orang, dan bukti fisik. Ada juga ahli yang menambahkan pelayanan konsumen. Sebenarnya seberapa banyak bauran pemasarannya adalah disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini karena sebenarnya bauran pemasaran hanya alat pemasaran. Jika suatu atribut dianggap penting untuk dijadikan salah satu elemen bauran pemasaran maka sah-sah saja untuk dimasukkan kedalam elemen bauran pemasaran.
Banyak para ahli menyebutkan elemen-elemen bauran pemasaran jasa, diantara para ahli tersebut sedikit saja terdapat perbedaan mengenai elemen bauran pemasaran jasa, seperti yang di tulis oleh MH. Perwira Silalahi dalam jurnalnya menyebutka elemen bauran pemasaran jasa adalah
1) proses dan promotion,
(2) place,
(3)product,
(4)physical evidence,
(5)syarat pembayaran,
(6)personal traits,
(7)administrasi,
(8)hubungan
(9)diskon dan,
(10)price.
Sementera itu Komariah dalam jurnalnya menjabar elemen bauran pemasaran jasa yaitu Product, price, place, promotion, physical evidence, process.
Hal tersebut senada dengan yang disebutakan oleh Zeithamal dan Bitner yang dikutif dari Hurriyati (2008:48) bahwa elemen bauran pemasaran jasa adalah Product, Price, Place, Promotion, People, physical evidence, process.
Berdasar kepada rujukan dari tiga sumber diatas dapat diketahui bahwa bauran pemasaran jasa sesungguhnya merupakan penggabungan dari onsep bauran pemasaran tradisional dengan faktor-faktor pemasaran non tradisional yaitu : Produk jasa, Tarif Jasa, Lokasi Jasa, Promosi, orang, Faslititas Fisik, Proses.
Agar lebih jelas mengenai pemahan dari ke tujuh unsur bauran pemasara jasa diatas peneliti mencobaq mendeskripsikan unsur-unsur bauran pemasaran jasa dengan bantuan referensi dari berbagai ahli.
1. Produk Jasa
Produk dihasilkan oleh produsen dengan tujuan untuk memenuhi kebutahan konsumen dengan harapan konsumen merasa puas dengan apa yang mereka beli. Produk dihasilkan melalui proses yang panjang mulai dari pengadaan material, pemilihan sampai pada akhirnya menjadi output yang siap didistribusikan kepada konsumen.
Melihat ilustrasi diatas tentunya bayangan orang akan tertuju kepada sebuah benda yang memiliki nilai dan dapat dinikmati oleh siapapun, tetapi berbeda lagi ketika kita berbicara mengenai produk jasa sebab berdasar pada karakteristik jasa asalah satunya adalah tidak berwujud dan tidak bisa berpindah kepemilikan.
Pada produk jasa sesungguhnya konsumen tidak membeli barang atau jasa, tetapi manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan. Apa yang ditawarkan menunjukan sejumlah manfaat yang bisa dirasakan oleh konsumen dari suatu pembelian produk jasa.
Hal diatas sejalan dengan apa yang diungkapkan Hurriyati ( 2008:51) produk adalah sekumpulan nilai kepuasan yang kompleks. Nilai ditentukan oleh pembeli berdasarkan manfaat yang akan mereka terima dari produk tersebut.
2. Tarif Jasa
Istilah harga sesungguhnya berlaku untuk perusahaan yang output nya barang berwujud sementara untuk jasa lebih dikenal dengan istilah tarif. Namun demikian secara harfiah memiliki pengertian yang sama setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya tentunya selalu ingin memperoleh keuntungan, keuntungan bagi perusahaan tentunya akan datang jika diawali terlebih dahulu dengan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh pendapatan atau penerimaan dari hasil penjualannya.
Seperti yang diungkapkan Sofjan Assauri (2007:223) ”harga merupakan unsur dari marketing mix yang menghasilkan penerimaan dari penjualan, sedangkan unsur yang lainnya merupakan Unsur biaya saja.” (Prof. Dr.Sofjan Assauri, M.B.A Manajemen Pemasaran, Rajawali Pers Jakarta, 2007) dan Djaslim Saladin (2003:95) harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. (H. Djaslim Saladin, SE. Intisari Pemasaran dan unsur-unsur pemasaran, ringkasan praktis teori dan tanya jawab, Linda Karya, 2003).
Berdasarkan kedua pengertian diatas jelaslah bahwa harga adalah unsur dari bauran pemasran yang dapat menghasilkan kekayaan dari hasil pertukaran barang maupun jasa.
3. Promosi
Konsumen memilih serta menggunakan barang maupun jasa kerena mereka terlebih dahulu telah mengenal apa yang mereka butuhkan tersebut, dalam hal ini perusahan harus pandai-pandai mengkomukisakan apa yang mereka tawarkan kepada konsumen. proses komunikasi antara produsen dengan konsumen dapat diakatan sebagai promosi. Sebab promosi memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan sebuah peusahaan.
Menurut Hurriyati (2008:57) Promosi merupakan salah satu penentu faktor keberhasilan suatu program pemasaran, betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna, maka mereka tidak akan pernah membelinya.
Sedangkan Buchari Alma (2004:179) mendefinisikan promosi sebagai suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, memepengaruhi/membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar mersedia menerima dan mebeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Dua definisi diatas mengandung makna bahwa yang dimaksud promosi pada dasarnya adalah sebuah proses mengenalkan, memberitahukan serta mengingatkan produk dan jasa yang dihasilkan sebuah perusahaan atau penyedia jasa kepada calon konsumen maupun konsumen, agar mereka memiliki keinginan untuk memiliki produk atau jasa melalui proses pembelian.
4. Orang/pelaku
Perusahaan yang menyediakan jasa keberhasilannya dalam menggaet konsumen ditentukan dari kepiawaian petugas dalam melayani konsumen yang hendak menikmat jasa yang ditawarkan, oleh kerena jasa memiliki salah satu sifat tidak berwujud maka sebuah kewajiban bagi petugas untuk meyakinkan para konsumennya.
Menurut Zeithamal and Bitner (2000:19) people is all human actors who pay in service delivery and thus influence the buyers perceptions; namely, the firm’s personel, the customer and other costumer the service environment.
Sedang menurut Hurriyati, (2008:62) people dalam jasa adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan, dan merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi.
Jika melihat dari pengertian diatas banyak hal yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen berkaitan dengan masalah orang dalam industri jasa, seperti misalnya prilaku karyawan baik dalam cara berbicara, mengenakan pakain serta cara melayani konsumen. Yang harus menjadi perhatian bagi perusahaan jasa adalah pola perekrutan sumber daya manusia nya dari awal harus diarahkan kepada konsumen. Sebab mereka nantinya akan melakukan hubungan langsung dengan konsumen, tentu saja karyawannya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam hal tersebut.
5. Saran Fisik
Mesti di ingat kembali bahwa jasa salah satu sifatnya adalah tidak berwujud, maka selain orang yang dapat mempengaruhi keputuusan pembelian konsumen juga adalah sarana fisik. Sebab dalam jasa konsumen yang datang kebanyakan ingin menikamati sesuatu sambil santai, untuk itu perlu diperhatikan unsure-unsur yang menunjang terhadap sarana fisik.
Hurriyati, (2008:64) menyebutkan unsur-unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan fisik, bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lain yang disatukan dengan service seperti tiket, sampul, label, dan lain sebagainya.
Kesemua unsur diatas harus menjadi perhati dalam sarana fisik agar konsumen mau membeli apa yang ditawarkan perusahaan.
6. Proses
Pada akhirnya jasa bermuara pada proses, yaitu merupakan serangkaian aktivitas dalam upaya memenuhi kebutuhan serta kepuasan konsumen. Rangkaian aktivitas terdiri dari prosedur, wewenang, jadwal serta mekanisme yang bertalian dengan jasa yang diberikan kepada konsumen merupakan hal yang tidak boleh dilupakan oleh siapaun para penyedia jasa.
Jelasnya proses tidak akan membuat bingung bagi konsumen, sebab jika hal tersebut terjadi konsumen enggan kembali untuk menikamati jasa yang ditawarkan dimasa yang akan datang.
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Zeithamal dan Bitner(2000:20) yang menyebutkan bahwa proses adalah the actual procedures, mechanism and flow of activities by which the service is delivered the service delivery and operating system.
HANDLING COMPLAIN
Pada saat bekerja hospitality kita dihadapkan pada komplain customer. Bagaimana kita menangani komplain tersebut merupakan masalah yang penting.
1. Hal tersebut penting dalam penyelesain komplain/masalah tersebut. Apabila kita tidak dapat menangani komplain tersebut konsumen kita akan merasa tidak puas. Ketidakpuasan konsumen dapat mempengaruhi reputasi suatu hotel. Sehingga pada saat kita menangani komplain
tahap pertama kita harus mendengarkan komplain dari konsumen dengan seksama.
2. Respon
pada tahap ini kita menjelaskan kepada konsumen bagaimana langkah/proses penyelesain komplain tersebut, kita harus bisa meyakinkan konsumen untuk setuju dengan proses yang berlaku.
3. mengambil tindakan
mencoba menyelesaikan komplain tersebut sesuai dengan kemampuan kita.
4. Laporan
jika kita tidak dapat menyelesaikan komplain tersebut, kita dapat melaporkan kepada atasan kita.
1. outside selling,
Outside selling adalah stratgi yang bersifat impersonal, artinya dapat dilaksanakan melalui advertensi.
Outside selling memiliki tujuan untuk mencari langganan agar menginap di hotel
2. Inside selling,
Inside selling merupakan strategi pemasaran hotel yang bersifat personal karena strategi ini dipengaruhi ole mutu dari jasa yang ditawarkan dan dirasakan oleh tamu.
Inside selling memiliki tujuan untuk mendorong tamu dalam memanfaatkan semua fasilitas yang disediakan oleh hotel. Disamping itu juga bertujuan agar konsumen betah untuk tinggal lebih lama di hotel sehingga kemudian menginformasikan kepada orang lain tentang fasilitas yang menarik di hotel tersebut.
Didalam pengembangan pasar, sebuah hotel atau jaringan hotel internasional maupun lokal, umumnya memanfaatkan website untuk mengenalkan berbagai fasilitas yang ada di hotelnya, berikut harga kamarnya. Beberapa website bahkan memungkinkan pengunjung untuk melakukan reservasi penginapan. Hal ini sudah menjadi cara umum promosi online sebuah hotel.
Selain kamar, lokasi sebuah hotel juga dapat dijual oleh pihak hotel, maksudnya, hotel yang berada di daerah pariwisata tentu menjual obyek wisata daerah tersebut untuk menarik minat wisatawan menginap di hotelnya. Hotel yang berada di lokasi bisnis menawarkan tempat konvesi, seminar, hingga kedekatan jarak antara hotel dengan pusat-pusat bisnis.
Kegiatan wisata maupun kegiatan bisnis bersifat dinamis. Setiap saat selalu muncul aktivitas baru. Berbagai agenda maupun liputan tentang wisata atau bisnis bisa menjadi topik menarik untuk diulas. Pihak pemasaran hotel bisa melakukan komunikasi lebih personal tentang topik tersebut melalui website maupun blog dilengkapi foto atau video dengan ulasan dengan bahasa yang menarik. Selain informasi wisata dan bisnis, website maupun blog bisa pula membahas topik-topik yang relevan dengan aktifitas seorang wisatawan. Misalnya, bahasan tentang gadget yang membantu bisnis, penawaran diskon dari toko-toko cenderamata, program-program menarik dari hotel, dll.
KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PEMASARAN JASA
1. Personal jasa
Kontak dengan personel jasa bisa saja berlangsung secara tatap muka komunikasi jarak jauh (via telepon, fax, telegram, telex, atau e-mail) atau dengan surat perjanjian secara cepat (express). Personal jasa mencakup :
- Perwakilan penjualan
- Staf pelayanan jasa
- Staf akuntansi/penagihan
- Staf operasi yang secara normal tidak memberikan jasa secara langsung kepada konsumen (seperti para insinyur, para penjaga malam atau gudang)
- Perantara yang ditunjuk yang dianggap konsumen sebagai pihak yang mewakili perbahan jasa
2. Fasilitas dan peralatan jasa
- Bangunan luar, tempat parkir, halaman atau taman
- Bangunan dalam mebel
- Kendaraan
- Brosur Peralatan swalayan yang akan diopersasikan oleh konsumen
3. Komunikasi non personal
- Surat-surat
- Brosur/katalog/manual-manual instruksi
- Periklanan
- Papan rambu-rambu
- Cerita-cerita baru/editorial dalam media massa
4. Orang lain
- Konsumen lain yang ikut hadir selama penyajian jasa berlangsung
- Konsumen dari mulut ke mulut yang berasal dari teman, sahabat,bahkan orang asing
Bauran Pemasaran Jasa
Konsep pemasaran jasa pada hakikatnya hampir sama dengan konsep pemasaran produk dalam kedua hal tersebut pemasaran harus memilih serta menganalisa pasar-pasar kemudian setelah itu bauran pemasaran disesuaikan dengan karakteristi jasa itu sendiri.
Berdasarkan karakteristik jasa yang tidak berujud, tidak dapat dipisahkan, bervariasi, dan tidak dapat disimpan tersebut maka bauran pemasarannya juga mengikuti karakteristik-karakteristik itu. Sehingga bauran pemasaran jasa tidak cukup hanya empat yaitu produk, harga, distribusi dan promosi, namun diperluas menjadi proses, orang, dan bukti fisik. Ada juga ahli yang menambahkan pelayanan konsumen. Sebenarnya seberapa banyak bauran pemasarannya adalah disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini karena sebenarnya bauran pemasaran hanya alat pemasaran. Jika suatu atribut dianggap penting untuk dijadikan salah satu elemen bauran pemasaran maka sah-sah saja untuk dimasukkan kedalam elemen bauran pemasaran.
Banyak para ahli menyebutkan elemen-elemen bauran pemasaran jasa, diantara para ahli tersebut sedikit saja terdapat perbedaan mengenai elemen bauran pemasaran jasa, seperti yang di tulis oleh MH. Perwira Silalahi dalam jurnalnya menyebutka elemen bauran pemasaran jasa adalah
1) proses dan promotion,
(2) place,
(3)product,
(4)physical evidence,
(5)syarat pembayaran,
(6)personal traits,
(7)administrasi,
(8)hubungan
(9)diskon dan,
(10)price.
Sementera itu Komariah dalam jurnalnya menjabar elemen bauran pemasaran jasa yaitu Product, price, place, promotion, physical evidence, process.
Hal tersebut senada dengan yang disebutakan oleh Zeithamal dan Bitner yang dikutif dari Hurriyati (2008:48) bahwa elemen bauran pemasaran jasa adalah Product, Price, Place, Promotion, People, physical evidence, process.
Berdasar kepada rujukan dari tiga sumber diatas dapat diketahui bahwa bauran pemasaran jasa sesungguhnya merupakan penggabungan dari onsep bauran pemasaran tradisional dengan faktor-faktor pemasaran non tradisional yaitu : Produk jasa, Tarif Jasa, Lokasi Jasa, Promosi, orang, Faslititas Fisik, Proses.
Agar lebih jelas mengenai pemahan dari ke tujuh unsur bauran pemasara jasa diatas peneliti mencobaq mendeskripsikan unsur-unsur bauran pemasaran jasa dengan bantuan referensi dari berbagai ahli.
1. Produk Jasa
Produk dihasilkan oleh produsen dengan tujuan untuk memenuhi kebutahan konsumen dengan harapan konsumen merasa puas dengan apa yang mereka beli. Produk dihasilkan melalui proses yang panjang mulai dari pengadaan material, pemilihan sampai pada akhirnya menjadi output yang siap didistribusikan kepada konsumen.
Melihat ilustrasi diatas tentunya bayangan orang akan tertuju kepada sebuah benda yang memiliki nilai dan dapat dinikmati oleh siapapun, tetapi berbeda lagi ketika kita berbicara mengenai produk jasa sebab berdasar pada karakteristik jasa asalah satunya adalah tidak berwujud dan tidak bisa berpindah kepemilikan.
Pada produk jasa sesungguhnya konsumen tidak membeli barang atau jasa, tetapi manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan. Apa yang ditawarkan menunjukan sejumlah manfaat yang bisa dirasakan oleh konsumen dari suatu pembelian produk jasa.
Hal diatas sejalan dengan apa yang diungkapkan Hurriyati ( 2008:51) produk adalah sekumpulan nilai kepuasan yang kompleks. Nilai ditentukan oleh pembeli berdasarkan manfaat yang akan mereka terima dari produk tersebut.
2. Tarif Jasa
Istilah harga sesungguhnya berlaku untuk perusahaan yang output nya barang berwujud sementara untuk jasa lebih dikenal dengan istilah tarif. Namun demikian secara harfiah memiliki pengertian yang sama setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya tentunya selalu ingin memperoleh keuntungan, keuntungan bagi perusahaan tentunya akan datang jika diawali terlebih dahulu dengan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh pendapatan atau penerimaan dari hasil penjualannya.
Seperti yang diungkapkan Sofjan Assauri (2007:223) ”harga merupakan unsur dari marketing mix yang menghasilkan penerimaan dari penjualan, sedangkan unsur yang lainnya merupakan Unsur biaya saja.” (Prof. Dr.Sofjan Assauri, M.B.A Manajemen Pemasaran, Rajawali Pers Jakarta, 2007) dan Djaslim Saladin (2003:95) harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. (H. Djaslim Saladin, SE. Intisari Pemasaran dan unsur-unsur pemasaran, ringkasan praktis teori dan tanya jawab, Linda Karya, 2003).
Berdasarkan kedua pengertian diatas jelaslah bahwa harga adalah unsur dari bauran pemasran yang dapat menghasilkan kekayaan dari hasil pertukaran barang maupun jasa.
3. Promosi
Konsumen memilih serta menggunakan barang maupun jasa kerena mereka terlebih dahulu telah mengenal apa yang mereka butuhkan tersebut, dalam hal ini perusahan harus pandai-pandai mengkomukisakan apa yang mereka tawarkan kepada konsumen. proses komunikasi antara produsen dengan konsumen dapat diakatan sebagai promosi. Sebab promosi memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan sebuah peusahaan.
Menurut Hurriyati (2008:57) Promosi merupakan salah satu penentu faktor keberhasilan suatu program pemasaran, betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna, maka mereka tidak akan pernah membelinya.
Sedangkan Buchari Alma (2004:179) mendefinisikan promosi sebagai suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, memepengaruhi/membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar mersedia menerima dan mebeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Dua definisi diatas mengandung makna bahwa yang dimaksud promosi pada dasarnya adalah sebuah proses mengenalkan, memberitahukan serta mengingatkan produk dan jasa yang dihasilkan sebuah perusahaan atau penyedia jasa kepada calon konsumen maupun konsumen, agar mereka memiliki keinginan untuk memiliki produk atau jasa melalui proses pembelian.
4. Orang/pelaku
Perusahaan yang menyediakan jasa keberhasilannya dalam menggaet konsumen ditentukan dari kepiawaian petugas dalam melayani konsumen yang hendak menikmat jasa yang ditawarkan, oleh kerena jasa memiliki salah satu sifat tidak berwujud maka sebuah kewajiban bagi petugas untuk meyakinkan para konsumennya.
Menurut Zeithamal and Bitner (2000:19) people is all human actors who pay in service delivery and thus influence the buyers perceptions; namely, the firm’s personel, the customer and other costumer the service environment.
Sedang menurut Hurriyati, (2008:62) people dalam jasa adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan, dan merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi.
Jika melihat dari pengertian diatas banyak hal yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen berkaitan dengan masalah orang dalam industri jasa, seperti misalnya prilaku karyawan baik dalam cara berbicara, mengenakan pakain serta cara melayani konsumen. Yang harus menjadi perhatian bagi perusahaan jasa adalah pola perekrutan sumber daya manusia nya dari awal harus diarahkan kepada konsumen. Sebab mereka nantinya akan melakukan hubungan langsung dengan konsumen, tentu saja karyawannya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam hal tersebut.
5. Saran Fisik
Mesti di ingat kembali bahwa jasa salah satu sifatnya adalah tidak berwujud, maka selain orang yang dapat mempengaruhi keputuusan pembelian konsumen juga adalah sarana fisik. Sebab dalam jasa konsumen yang datang kebanyakan ingin menikamati sesuatu sambil santai, untuk itu perlu diperhatikan unsure-unsur yang menunjang terhadap sarana fisik.
Hurriyati, (2008:64) menyebutkan unsur-unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan fisik, bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lain yang disatukan dengan service seperti tiket, sampul, label, dan lain sebagainya.
Kesemua unsur diatas harus menjadi perhati dalam sarana fisik agar konsumen mau membeli apa yang ditawarkan perusahaan.
6. Proses
Pada akhirnya jasa bermuara pada proses, yaitu merupakan serangkaian aktivitas dalam upaya memenuhi kebutuhan serta kepuasan konsumen. Rangkaian aktivitas terdiri dari prosedur, wewenang, jadwal serta mekanisme yang bertalian dengan jasa yang diberikan kepada konsumen merupakan hal yang tidak boleh dilupakan oleh siapaun para penyedia jasa.
Jelasnya proses tidak akan membuat bingung bagi konsumen, sebab jika hal tersebut terjadi konsumen enggan kembali untuk menikamati jasa yang ditawarkan dimasa yang akan datang.
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Zeithamal dan Bitner(2000:20) yang menyebutkan bahwa proses adalah the actual procedures, mechanism and flow of activities by which the service is delivered the service delivery and operating system.
HANDLING COMPLAIN
Pada saat bekerja hospitality kita dihadapkan pada komplain customer. Bagaimana kita menangani komplain tersebut merupakan masalah yang penting.
1. Hal tersebut penting dalam penyelesain komplain/masalah tersebut. Apabila kita tidak dapat menangani komplain tersebut konsumen kita akan merasa tidak puas. Ketidakpuasan konsumen dapat mempengaruhi reputasi suatu hotel. Sehingga pada saat kita menangani komplain
tahap pertama kita harus mendengarkan komplain dari konsumen dengan seksama.
2. Respon
pada tahap ini kita menjelaskan kepada konsumen bagaimana langkah/proses penyelesain komplain tersebut, kita harus bisa meyakinkan konsumen untuk setuju dengan proses yang berlaku.
3. mengambil tindakan
mencoba menyelesaikan komplain tersebut sesuai dengan kemampuan kita.
4. Laporan
jika kita tidak dapat menyelesaikan komplain tersebut, kita dapat melaporkan kepada atasan kita.