Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Wednesday, October 21, 2015

Hakekat Hasil Belajar Tolak Peluru

 Hakekat Hasil Belajar Tolak Peluru
Dalam wacana pendidikan pada saat ini, banyak masyarakat kaum tua yang berangapan bahwa belajar merupakan proses mengumpulkan atau menghafalkan cuplikat dari berbagi ilmu,namun setelah seluruhnya dikumpul dan dihapal maka kegiatan pembelajaran dianggap telah selesai dan pada akhirnya ilmu yang telah dipelajari tidak dapat digunakan pada kehidupan yang real atau nyata dilapangan. Dan ada juga diantara mereka yang berangapan belajar adalah peroses untuk mendapatkan nilai atau ijazah yang kemudian dapat digunakan untuk mencari sebuah pekerjaan. Namun sebenarnya pengertian belajar yang telah banyak dinyatakan masyarakat merupakan sebuah bukti masih rendahnya kepemahaman tentang apa yang sebenarnya dimaksud dengan belajar. 
Menurut Slameto (2003 : 2 ) “Belajar adalah suatu peroses usaha  yang dilakukan seseorang  untuk memperoleh  suatu perubahan  tingkah laku  yang baru  secara keseluruhan,sebagai hasil  pengalamanya  sendiri dalam  interaksi dengan  lingkunganya”. Gagne dalam Slameto (2003 :13) “Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh  motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku”.
Selain dari aktivitas atau peroses kegiatan dalam pembelajaran, ternyata keberhasilan dari  pengajaran dapat  juga dilihat dari hasil  belajar yang diperoleh siswa. Dengan berasumsi bahwa  dengan proses  pengajaran yang maksimal akan menghasilkan hasil belajar yang sama pula, yang artinya proses belajar dan hasil belajar adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan karena ada hubungan kolerasi sebab dan akibat.
Sudjana (2009 : 22) mengungkapkan bahwa: “hasil belajar adalah kemampuan–kemampuan yang telah dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Penguasaan hasil belajar dan tingkah laku  penguasaan materi pengajaran diukur dengan penelitian. Hasil belajar biasanya diperlihatkan setelah anak didik menempuh kegiatan belajarnya dalam proses belajar mengajar.
Selanjutnya menurut Bloom (dalam Sudjana, 2009:22) ” Hasil belajar secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah  psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap, yang terdiri dari lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban, atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan konseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan akspresif dan interpretatif".
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ruketiga ranah itu, ranah kognitif yang paling banyak dinilai oleh para gu disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
Jadi dapat disimpulkan, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.Belajar merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh bentuk perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap,dan keterampilan.

0 comments:

Post a Comment