Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Wednesday, November 13, 2013

MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN

A. MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG 

1. Pengertian Pembelajaran Langsung 

Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi pembelajaran efektif guna memperluas informasi materi ajar. 

2. Macam-Macam Pembelajaran Langsung 

Adapun macam-macam pembelajaran langsung antara lain : 

1 Ceramah, merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seorang kepada sejumlah pendengar. 

2 Praktek dan latihan, merupakan suatu teknik untuk membantu siswa agar dapat menghitung dengan cepat yaitu dengan banyak latihan dan mengerjakan soal. 

3 Ekspositori, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengan ceramah, hanya saja frekuensi pembicara/guru lebih sedikit. 

4 Demonstrasi, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengan ceramah dan ekspositori, hanya saja frekuensi pembicara/guru lebih sedikit dan siswa lebih banyak dilibatkan. 

5 Questioner 

6 Mencongak 

3. Ciri-Ciri pada Pembelajaran Langsung 

Model pembelajaran langsung mempunyai ciri-ciri, antara lain : 

1. Proses pembelajaran didominasi oleh keaktifan guru. 

2. Suasana kelas ditentukan oleh guru sebagai perancang kondisi. 

3. Lebih mengutamakan keluasan materi ajar daripada proses terjadinya pembelajaran. 

4. Materi ajar bersumber dari guru. 





4. Tujuan Pembelajaran Langsung 

Model pembelajaran langsung dikembangkan untuk mengefisienkan materi ajar agar sesuai dengan waktu yang diberikan dalam suatu periode tertentu. Dengan model ini cakupan materi ajar yang disampaikan lebih luas dibandingkan dengan model-model pembelajaran yang lain. 



B. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF 

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak­tidaknya tiga tujuan penting pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial (Ibrahim, dkk, 2000:7). 

Menurut Slavin (1997), pembelajaran kooperatif, merupakan model pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen. 

Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning mengacu pada model pengajaran, siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar (Nur dan Wikandari, 2000:25). 

Eggen dan Kauchak (1993: 319) mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai sekumpulan strategi mengajar yang digunakan guru agar siswa saling membantu dalam mempelajari sesuatu. 

2. Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif 

Ada 4 macam model pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh Arends (2001), yaitu; 

1. Student Teams Achievement Division (STAD) 

2. Group Investigation 

3. Jigsaw 

4. Structural Approach 

Sedangkan dua pendekatan lain yang dirancang untuk kelas-kelas rendah adalah; 

1. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) digunakan pada pembelajaran membaca dan menulis pada tingkatan 2-8 (setingkat TK sampai SD), dan 

2. Team Accelerated Instruction (TAI) digunakan pada pembelajaran matematika untuk tingkat 3-6 (setingkat TK). 

Model pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur penghargaan (Arends, 1997: 110-111). 

a. Struktur tugas mengacu pada cara pengaturan pembelajaran dan jenis kegiatan siswa dalam kelas 

b. Struktur tujuan, yaitu sejumlah kebutuhan yang ingin dicapai oleh siswa dan guru pada akhir pembelajaran atau saat siswa menyelesaikan pekerjaannya. Ada tiga macam struktur tujuan, yaitu: 

1 Struktur tujuan individualistik 

2 Struktur tujuan kompetitif 

3 Struktur tujuan kooperatif 

c. Struktur penghargaan kooperatif, yaitu penghargaan yang diberikan pada kelompok jika keberhasilan kelompok sebagai akibat keberhasilan bersama anggota kelompok. 

3. Ciri-Ciri dan Tahapan pada Model Kooperatif 

Menurut Arends (1997: 111), pembelajaran yang menggunakan model kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 

§ siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi belajar, 

§ kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, 

§ jika mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda, 

§ penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu. 

Pembelajaran kooperatif dilaksanakan mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut (Ibrahim, M., dkk., 2000: 10) 

1 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan perlengkapan pembelajaran. 

2 Menyampaikan informasi. 

3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. 

4 Membantu siswa belajar dan bekerja dalam kelompok. 

5 Evaluasi atau memberikan umpan balik. 

6 Memberikan penghargaan. 

4. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak­tidaknya tiga tujuan pembelajaran yang disarikan dalam Ibrahim, dkk (2000:7-8) sebagai berikut: 

1 Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. 

2 Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. Mengajarkan untuk saling menghargai satu sama lain. 

3 Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini penting karena banyak anak muda dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial. 

5. Ketrampilan Pembelajaran Kooperatif 

Melalui model ini diharapkan tidak cuma kemampuan akademik yang dimiliki siswa tetapi juga ketrampilan yang lain. Keterampilan-keterampilan itu menurut Ibrahim, dkk. (2000:47-55), antara lain: 

1 Keterampilan-keterampilan Sosial 

2 Keterampilan Berbagi 

3 Keterampilan Berperan Serta 

4 Keterampilan-keterampilan Komunikasi 

5 Pembangunan Tim 

6 Keterampilan-keterampilan Kelompoka

0 comments:

Post a Comment