Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Tuesday, December 10, 2013

PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA

Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani). Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila (Notonagoro).



2.2 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Ø Pengertian “Sistem”

“Sistem” memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen,

2) Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri,

3) Saling berhubungan dan saling ketergantungan,

4) Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem),

5) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore & Voich, 1974).

Ø Pancasila sebagai suatu “SISTEM”:

- Pancasila merupakan kesatuan bagian-bagian (yaitu sila-sila pancasila),

- Tiap sila pancasila mempunyai fungsi sendiri-sendiri,

- Tiap sila pancasila tidak dapat berdiri sendiri dan tidak saling bertentangan,

- Keseluruhan sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang sistematis (majemuk tunggal).

Ø Ciri sistem Filsafat Pancasila itu antara lain:

1. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Dengan kata lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah maka itu bukan Pancasila.

2. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu dapat digambarkan sebagai berikut:

· Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4 dan 5;

· Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai sila 3, 4 dan 5;

· Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4, 5;

· Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila 5;

· Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4.



Ø Inti sila-sila Pancasila meliputi:

§ Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.

§ Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.

§ Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.

§ Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong

Royong.

§ Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-konsep kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan juga bagi manusia pada umumnya. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Ketiga bidang tersebut dapat dianggap mencakup kesemestaan.

0 comments:

Post a Comment