Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Monday, October 12, 2015

Gender dan Beban Kerja

Adanya anggapan bahwa kaum perempuan memiliki sifat memelihara dan rajin, serta tidak cocok untuk menjadi kepala rumah tangga, berakibat bahwa semua pekerjaan domestik rumah tangga menjadi tanggung jawab perempuan. Konsekuensinya, banyak kaum perempuan yang harus bekerja keras dan lama untuk menjaga kebersihan dan kerapian rumah tangganya, mulai dari membersihkan dan mengepel lantai, memasak, mencuci , mencari air untuk mandi hingga memelihara anak. Dikalangan keluarga miskin beban yang berat ini harus ditanggung oleh perempuan sendiri. Terlebih-lebh jika si perempuan tersebut harus bekerja, maka ia memikul beban kerja ganda.

Gender sebagaimana dituturkan oleh Oakley (fakih, 1997: 71-72) berarti perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan biologis dan bukan kodrat Tuhan. perbedaan biologis, yakni perbedaa jenis kelamin, adalah kodrat Tuhan oleh karenanya secara permanen berbeda. Adapun gender ialah perbedaan perilaku (behavioral defferences) antara laki-laki dan perempuan yang diciptakan oelh manusia melalui proses sosial dan kultural yang panjang. Oleh karena itu, gender berubah dari waktu kewaktu, dari tempat ke tempat, dari kelas ke kelas.


Supir Angkutan Umum

Medan merupakan salah satu kota dengan kompleksitas yang menjadikannya sebagai metropolitan kedua di Indonesia. masyarakat mulai menyadari beragamnya aspek kehidupan yang perlu didalami, dikaji, dan dipelajari bagi keberlanjutan hidup. Kehidupan perempuan mulai menarik untuk dikaji. Perempuan dalam status dan peranan sangat bergantung dengan bagaimana mereka berpikir, bertindak, dan berbuat baik dari segi sosial, budaya, dan ekonomi.

Pada umumnya perempuan dibatasi dalam melakukan pekerjaan yang dianggap terlalu keras. Ini merupakan bagian perlindungan bagi perempuan. Seorang pria lebih jauh diajarkan untuk mampu menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Sayangnya kondisi sosial tidak selalu sama. Perempuan akan turut andil untuk membantu mencukupi ekonomi keluarga dengan pekerjaan yang seturut dengan kemampuannya salah satunya adalah bekerja sebagai supir angkutan umum.

Menjadi supir angkutan umum bukanlah pekerjaan yang lumrah bagi perempuan. Dibutuhkan kemampuan yang baik dalam menyetir, stamina dan energi yang besar, mental yang kuat ketika berada dilapangan. Tanggung jawab jadi hal utama yang sangat dibutuhkan. Ketika membawa penumpang. Supir angkot menggantungkan penghasilannya pada kegiatannya mengendarai mobil, taxi, bus, bajaj, dan angkutan umum. Penghasilan mereka tergantung dari sekuat apa mereka membawa kendaraan dan sebanyak apa penumpang yang bisa dibawa. Kalau lagi banyak penumopang, mereka bisa bawa ratusan ribu perhari. Namun perempuan dengan segenap keinginan dan kerja keras mengerjakan hal yang berat.

0 comments:

Post a Comment