Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Sunday, April 6, 2014

Perbedaan Pembagian Logika dan Alami


1- Pada pembagian-logika, bagian dapat dipredikatkan kepada yang dibagi. Begitu pula sebaliknya. Seperti predikasi atas manusia "bahwasanya binatang" dan "binatang ini adalah manusia". Tapi pada pembagian-alami hal di atas tidak bisa dilakukan. Maka tidak bisa kita katakan bahwasanya oksigen itu adalah air, atau air adalah oksigen.

2- Pemadian-logika, dimulai dari atas ke bawah, yaitu dari jenis ke golongan kemudian ke kelompok-kelompok serta individu-individunya. Sedang pembagian-alamisecra sekaligus dan langsung.

Metode Pembagian
Supaya pembagian menghasilkan hasil yang benar dan mencakup semua yang dikandung oleh yang dibagi, maka kita bisa menggunakan dua metode yang ada, tsuna'i dan rinci.

1- Pembagian dengan dua susunan plus dan minus ( tsuna'i )

Yaitu pembagian yang dilakukan dengan memakai sistemm positif dan negatif. Misalnya membagi binatang menjadi rasional dan tidak; membagi rasional menjadi laki-laki dan bukan; membagi laki-laki menjadi asia dan bukan; pembagian Asian menjadi Indonesia dan bukan; membagi Indonesian menjadi orang jawa dan bukan dan seterusnya.. Sehingga, walaupun pembagian kita hanya menghasilkan sua bagian, misalnya, membagi binatang kepada rasional dan tidak, akan tetapi dua bagian tersebut dapat mencakup seluruh ekstensi binatang.



2- Pembagian dengan metode rinci ( tafshiliyyah ), yaitu membagi seuatu kepada semua bagian-bagiannya. Seperti membagi manusia menjadi laki-laki dan perempuan.

PENGELOMPOKAN
Kalau kita bekerja di toko buku – misalnya – maka kita harus dapat menyusun dan mengelompok-ngelompokkan buku-buku yang akan kita jual untuk konsumen, supaya memudahkan mereka dalam mencari buku-buku yang diperlukan. Misalnya, kita pisahkan buku-buku agama pada satu tempat, begitu pula yang lainnya. Kemudian buku-buku agama itu pun dikelompokkan lagi. Misalnya, buku-buku tafsir, fiqih, filsafat-tauhid, aqidah, sosial, sejarah dan lain-lain. Masing-masing diletakkan pada satu tempat khusus. Kalau kita telah melakukan semua itu bererti kita telah mengelompokkan buku-buku di toko terebut. Dengan demikian pengelompokan itu adalah " Peletekan ndividu-individu dalam kelompok-kelompok yang berbeda yang didasarkan pada sifat khususnya".

Dasar-dasar Pengelompokan


Dasar-dasar pengelompokan tidak berbeda deengan dasar-dasar pembagian, Yaitu diharuskan adanya satu dasar bagi pegelompokan yang dilakukan.

Perbedaan antara pembagian dan pengelompokan:

1- Bagian-bagian pada pembagian, satu sama lain berbeda hakekat, sedng pada pengelompokan tidak; alias hanya dibedakan dengan sifat-sifat khususnya. Maka dari itu pembagian yang menghasilkan golongan dikatan penggolongan, yang menghasilkan kelompok – yaitu yang dibedakan dengan sifat – disebut pengelompokan, dan yang menghasilkan individu disebut pengindividuan.

2- Pembagian selalu dari atas ke bawah, sedang pengelompokan tidak ( misalnya anda mengumpulkan mengumpulkan nama-nama pengarang sesuai dengan huruf abjad dan mengelompokkan buku-buku atas dasar nama-nama tersebut ).


Pelengkap


Dalam pelajaran definisi, kami telahmenguraikan dan merinci cara-cara mmendefinisikan sesuatu, sehingga kita dapat mengetahui apa-apa yang sebelumnya berupa majhul-tashawwuri.

Di sin perlu kami berikan contoh menetrapkan teori-teori tersebut sesuai dengan janji kami pada awal bab pembagian. Kita mengambil manusia sebagai contoh ini.

Langkah pertama, kita harus enyadari bahwa kita belum mengetahui hakekat manusia.

Langkah kedua, kita harus mencari jenis manusia itu. Kalau kita menjumpainya, maka kita akan berpndah kepada langkah ketiga, yang dari langkah tersebut hakekat pikiran, seperti yang kami terangkan sebelumya mengenai pikiran, dimulai. Mengenai jenis manusia tentu sudah maklum yaitu "binatang".

Langkah ketiga, gerak akal dari majhul ( yang belum diketahui )kepada yang dikeahui. Maksudnya, melihat manusiadan semua golongan yang ada dalam naungan

Langkah keempat, kita harus bisa mencari zat atau sifat yang dapat membedakan manusia dari golongn lainnya. Kalau hal ini tidak bisa kita lakukan berarti kita tidak akan bisa mengatasi masalah kita, yaitu untuk daat mendefinisikan manusia. Tetapi kalau hal itu bisa dilakukan, maka berarti kita telah membatasinya baing dengan batasan-batasan atau gambaran-lengkap. Tentu dalam hal ini pembeda manusia adalah "rasional" dan sifat khususnya adalah "tertawa", misalnya. Dan berarti kita dapat membagi manusia pada jenis-dekat dan pembeda-dekatnya atau pada jenis-dekat dan sifat khususnya, dengan pembagian alami yang akliah.

Langkah kelima, kal kita dengan membawa bekal penemuannyayang dilakukan pada langkah keempat, kembali kepada yang asalnya majhul yaitu "manusia". Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa "manusia adalah binatang rasional", sebagai definisidengan batasan-lengkapnya, atau "binatang tertawa" sebagai definisi dengan gambaran-lengkapnya.

Satu lagi yang perlu anda kuasai sebbelum anda menefinisikan sesuatu. Yaitu cara membuat tangga pahaman.Tangga pahaman ini harus anda mulai dari bawah. Yakni dari pahamanyang partikulir, atau minimal dari sesuatu yang akan anda definisikan. Dan untuk keatasnya ( baca: yang luas ) harus beranjak secara perlahan. Maksudnya tidak boleh eloncat. Karena kalau sampai terjadi loncatan, jenis dari yang akan anda definisikan, yang semestinya jauh bisa menjadi jenis dekat. Sehingga anda tidak akan dapat mendefinisikannya dengan batasan, melainkan hanya dengan gambaran.

Misalnya, ketika anda mau mendefinisikan air.Anda terlebih dahulu harus mencari pahaman universal yang lebih luas sedikit dari air. Misalnya "benda cair".Dan anda tidak boleh meloncat, misalnya mengambil "benda tidak berkembang" sebagai pahaman di atasnya. Sebab ia adalah urutan setelah "benda cair". Kalau hal itu sampai terjadi, anda tidak akan dapat mmenemukan jenis-dekat air. Itu berarti anda tidak dapat memberikan batasan untuk air. Dan satu-satunya yang dapat anda lakukan adalah memberikan gambaran. Sebab batasan, mestilah diambil dari jenis-dekat dan pembeda-dekat. Sementra jenis-dekat suatu golongan adalah pahaman yang lebih luas yang secara langsung ( tidak berjarak ) ada di atasnya.Perhatikan beberapa contoh tangga pahaman berikut ini.


TANGGA PAHAMAN


Keterangan Diagram ( mengambil diagram pertama ):

Kalau anda ingin mendefinisikan "air", maka anda tinggal mengambil "Benda cair" sebagai jenisnya, dan carilah benda atau,kalau tidak bisa, sifat khususnya yang dapat membedakannya dari golongan-golongan lain yang bersatu dengannya di "benda cair".

Begitu pula kalau anda ingin mendefinisikan "benda-cair". Maka anda tinggal mengambil "benda tak berkembang" dan menambahkan benda atau sifat khusus kepadanya. Begitulah seterusnya.

Akhirnya dengan puji syukur ke hadirat Allah SWT, kami akhiri buku pertama ini dengan harapan semoga bermanfaat bagi kaum muslimin, khususnya bangsa kita tercinta Indonesia.

0 comments:

Post a Comment