Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Wednesday, October 2, 2013

Analisis Keragaan Ekonomi Kelautan (Ocean Economy)


Beberapa kajian tentang keragaan ekonomi kelautan telah dilakukan, dalam uraian berikut ini disajikan deskripsi dan analisis ekonomi kelautan tersebut: 

1) Strategi Dasar Pembangunan Kelautan dan Rencana Aksi Pembangunan Kelautan dilakukan oleh Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB, Bogor bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Puslitbang Oseanologi LIPI Tahun 1997/1998 

Hasil kajian tersebut menghasilkan pembagian bidang kelautan yang meliputi : (1) sektor perikanan, (2) sektor pariwisata bahari, (3) sektor pertambangan (4) sektor industri maritim, (5) sektor angkutan laut, (6) sektor bangunan kelautan, dan (7) sektor jasa kelautan. 

Pada kajian ini juga dihasilkan rumusan tentang arah strategi dan rencana aksi pembangunan kelautan di Indonesia. 

2) Kajian Kebutuhan Investasi Pembangunan Perikanan Dalam Pembangunan Lima Tahun Mendatang (1999-2003) dilakukan oleh Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB Bogor bekerjasama dengan Direktorat Jendral Perikanan, Departemen Pertanian Tahun 1998/1999 

Kajian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan investasi sector perikanan yang didasarkan pada nilai ICOR dan ILOR. Incremental Capital Output Ratio (ICOR) merupakan indikator untuk mengukur sejauh mana efisiensi dari suatu investasi. Makin rendah angka ICOR, maka investasi yang dilakukan semakin efisien. ICOR dihitung sebagai rasio investasi terhadap PDB. 

ICOR merupakan salah satu metoda untuk menghubungkan pertumbuhan faktor produksi dengan pertumbuhan ekonomi. ICOR juga menghubungkan besarnya pembentukan modal tetap domestik bruto dengan pertambahan PDB, yang dapat digunakan untuk menunjukkan efisiensi suatu perekonomian dalam menggunakan barang modal. ICOR dapat juga menunjukkan pola kecenderungan penggunaan metoda produksi (padat karya atau padat modal) dalam suatu perekonomian. Dalam perencanaan makro, ICOR dapat digunakan untuk menaksir besarnya kebutuhan modal yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat pertumbuhan ekonomi tertentu. 

Nilai ICOR berdasarkan kajian tersebut untuk sektor perikanan berkisar antara 2,75-3,95; mengindikasikan bahwa sub sektor ini mempunyai prospek yang cukup baik bagi investasi yang ditanamkan. Sedangkan ICOR rata-rata sektor perikanan sebesar 3,55 mengindikasikan bahwa sektor ini relatif efisien untuk penanaman modal dibandingkan beberapa sector lainnya. 

Pada kajian tersebut juga dikaji nilai ILOR. ILOR (Incremental Labor Output Ratio) yang merupakan merupakan koefisien yang menghubungkan peningkatan jumlah tenaga kerja dan output atau produk yang dihasilkan. Dalam kajian tersebut, maka ouput didekati dari besarnya PDB yang dihasilkan. Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel Input-Output 1995. Berdasar analisis Tabel I-O didapatkan Nilai Indeks ILOR berkisar 7-9 dan hal tersebut menujukkan bahwa sektor perikanan merupakan sektor yang cukup menyerap tenaga kerja dalam meningkatkan produksinya. 

3) Kajian Kontribusi Ekonomi Sektor Kelautan Dalam Pembangunan Nasional dilakukan oleh Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB Bogor bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi (Puslitbang Oseanologi) LIPI Tahun 2000 

Pada kajian tersebut difokuskan kepada pendekatan terhadap produksi yang didasarkan pada permintaan pasar terhadap komoditas dari bidang kelautan. Adanya permintaan pasar ini merangsang terjadinya pemanfaatan potensi sumberdaya. Pemanfaatan sumberdaya tersebut, didasarkan pada dua hal pokok, yaitu potensi sumberdaya yang masih besar, serta ketersediaan faktor-faktor produksi. Proses pemanfaatan ini menghasilkan produksi, untuk memenuhi permintaan pasar tersebut. Besarnya produksi bidang kelautan secara keseluruhan, merupakan Produk Domestik Bruto sektor kelautan. 

Dari kajian tersebut dihasilkan PDB sektor kelautan atas dasar harga konstan Tahun 1993 pada tahun 1995 –1998 menurut sub sektor (Milyar Rupiah). 

Tabel 1. Distribusi Produk Domestik Bruto Bidang Kelautan atas Dasar Harga Berlaku (dalam miliar rupiah)  
No

 Sektor 

PDB 1995
PDB 1996
PDB 1997

PDB 1998

1.
Perikanan
6.474
9.989
15.907
20.345
2.
Energi dan Sumberdaya Mineral
19.712
21.426
42.652
94.142
3.
Industri Maritim
-Pengilangan Minyak Bumi
-LNG
-Industri maritim lainnya

5.247
4.800
3.299

6.859
3.904
3.990

7.890
7.490
4.209

  8.374
  9.079
  6.425
4.
Angkutan Laut
3.952
4.790
5.450
  14.043
5.
Pariwisata Bahari
3.366
3.950
4.965
  12.329
6.
Bangunan Kelautan
3.445
4.256
5.093
  11.751
7.
Jasa Kelautan
5.700
6.409
9.890
  12.646

Jumlah PDB Sektor Kelautan
55.995
65.573
103.546
189.134

Jumlah PDB Nasional
454.514,1
532.630,8
625.505,9
942.843,8
Sumber : PKSPL IPB, 2000

Dimana bila dilihat dari persentase, maka nilainya adalah sebagai berikut:
Distribusi Prosentase Produk domestik Bruto Bidang Kelautan tahun 1995-1998 atas Harga Berlaku
No.

           Sektor

Persentase ( %) Produk Domestik Bruto 
1995
1996
1997

1998

1.
Perikanan
1,43
1,86
2,54
2,16
2.
Energi dan Sumberdaya Mineral
4,36
4,02
6,82
9,98
3.
Industri Maritim
-Pengilangan Minyak Bumi
-LNG
-Industri maritim lainnya

1,16 
1,06
0,73

1,29
0,73
0,75

1,26
1,20
0,67

0,89
0,96
0,68
4.
Angkutan Laut
0,74
0,90
0,87
1,49
5.
Pariwisata Bahari
0,87
0,74
0,79
1,31
6.
Bangunan Kelautan
0,76
0,80
0,81
1,25
7.
Jasa Kelautan Lainnya.
1,26
1,20
1,58
1,34 

Jumlah PDB Sektor Kelautan
12,38
12,31
16,55
20,06

Jumlah PDB Nasional
100
100
100
100
Sumber : PKSPL IPB, 2000

Sedangkan nilai ICOR berdasarkan analisis Tabel Input Output Tahun 1995 sebagai berikut:

Tabel 3.    Nilai Koefisien ICOR Bidang Kelautan, berdasar Tabel I-O tahun 1995  
No.
 Sektor
Nilai Indeks ICOR
1.
Perikanan
3,42
2.
Energi dan Sumberdaya Mineral
3,64
3.
Industri Maritim
-Pengilangan Minyak Bumi
-LNG
-Industri maritim lainnya
3,56
4.
Angkutan Laut
3,81
5.
Pariwisata Bahari
3,10
6.
Bangunan Kelautan
4,01
7.
Jasa Kelautan Lainnya.
3,52
Sumber : PKSPL IPB, 2000



Merujuk pada Tabel 3 diatas maka sektor pariwisata bahari merupakan sektor yang paling efisien dan mempunyai resiko paling kecil untuk penanaman investasi jika dibandingkan dengan sub sektor lain. 

Kajian tersebut juga merekomendasikan bahwa terdapat tiga hal yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional melalui ekonomi kelautan, yaitu: 

q Memperbesar dan memperluas diversifikasi sector-sektor kelautan. 

q Memperbanyak investasi dengan memberikan dorongan/stimulus pada sektor- sektor yang mempunyai ICOR yang relatif rendah (perikanan, pariwisata). 

q Meningkatkan efisiensi yang mencakup alokasi usaha yang optimum berdasarkan jenis usaha, lokasi dan compatibility antar sektor kelautan. 

4) Strategi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan kerjasama Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB Bogor dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2004 

Kajian tersebut pada intinya ditujukan untuk menyusun strategi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang mengintegrasikan pendekatan kelestarian untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang dapat digunakan sebagai acuan bagi penyusunan kebijakan operasional dan perencanaan bagi para stakeholders dan pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan. 

Berdasarkan kajian tersebut dihasilkan nilai Produk Domestik Bruto sektor kelautan dan perikanan pada Tahun 2002. 


Tabel 4. PDB Bidang Kelautan atas dasar harga berlaku pada tahun 1995 –1998 menurut bidang (Milyar Rupiah).
No

Sektor

PDB 1995
PDB 1996
PDB 1997

PDB 1998

PDB 2002

1.
Perikanan
6.474
9.989
15.907
20.345
46.610
2.
Energi dan Sumberdaya Mineral
19.712
21.426
42.652
94.142
170.234
3.
Industri Maritim
-Pengilangan Minyak Bumi
-LNG
-Industri maritim lainnya

5.247
4.800
3.299

6.859
3.904
3.990

7.890
7.490
4.209

  8.374
  9.079
  6.425

35.049
23.039
13.949
4.
Angkutan Laut
3.952
4.790
5.450
  14.043
26.304
5.
Pariwisata Bahari
3.366
3.950
4.965
  12.329
29.328
6.
Bangunan Kelautan
3.445
4.256
5.093
  11.751
13.293
7.
Jasa Kelautan
5.700
6.409
9.890
  12.646
22.323

Jumlah PDB Sektor Kelautan
55.995
65.573
103.546
189.134
322.133

Jumlah PDB Nasional
454.514,1
532.630,8
625.505,9
942.843,8
1.610.012
Sumber : PKSPL  IPB,2004

Sedangkan bila dilihat dari presentase, maka nilai PDB sektor kelautan tersebut terlihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Distribusi Persentase Produk domestik Bruto Bidang Kelautan tahun 1995-2002 atas Harga Berlaku
No.

Sektor

Prosentase ( %) Produk Domestik Bruto 
1995
1996
1997
1998

2002

1.
Perikanan
1,43
1,86
2,54
2,16
2,80
2.
Energi dan Sumberdaya Mineral
4,36
4,02
6,82
9,98
10,23
3.
Industri Maritim
-Pengilangan Minyak Bumi
-LNG
-Industri maritim lainnya

1,16 
1,06
0,73

      1,29
0,73
0,75

1,26
1,20
0,67

0,89
0,96
0,68

2.10
1,14
0,83
4.
Angkutan Laut
0,74
0,90
0,87
1,49
1,81
5.
Pariwisata Bahari
0,87
0,74
0,79
1,31
1,42
6.
Bangunan Kelautan
0,76
0,80
0,81
1,25
1,10
7.
Jasa Kelautan Lainnya.
1,26
1,20
1,58
1,34 
1,01

Jumlah PDB Sektor Kelautan
12,38
12,31
16,55
20,06
23,57

Jumlah PDB Nasional
100
100
100
100
100
Sumber : PKSPL IPB,2004

Kajian tersebut juga menghasilkan nilai koefisien ICOR sektor kelautan seperti terlihat pada Tabel 6.



Tabel 6. Nilai Koefisien ICOR Bidang Kelautan, berdasar Tabel I-O tahun 2000  
No.
Sektor
Nilai Indeks ICOR
1.
Perikanan
3,31
2.
Energi dan Sumberdaya Mineral
3,71
3.
Industri Maritim
-Pengilangan Minyak Bumi
-LNG
-Industri maritim lainnya
3,39
4.
Angkutan Laut
3,67
5.
Pariwisata Bahari
3,02
6.
Bangunan Kelautan
4,02
7.
Jasa Kelautan Lainnya.
3,34
Sumber : PKSPL IPB, 2004


Bila melihat perbandingan kontribusi bidang kelautan pada Tahun 1998 dengan Tahun 2002, maka terlihat peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 1998 persentase kontribusi bidang kelautan terhadap PDB nasional sebesar 20,06 % maka pada Tahun 2002 nilainya meningkat menjadi 23, 57 %. 

Bila dicermati lebih jauh lagi distribusi kontribusi bidang kelautan tersebut didominasi oleh sektor pertambangan diikuti perikanan dan sektor-sektor lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa jika ketujuh sektor tersebut dipisah dimana sektor energi, industri maritim, angkutan laut, pariwisata bahari, bangunan kelautan dan jasa kelautan lainnya dianggap sebagai sub bidang jasa kelautan, maka sub bidang ini mempunyai kontribusi yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan PDB nasional.

0 comments:

Post a Comment