Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Saturday, July 20, 2013

Diagram Pareto (Pareto Chart).

Diagram Pareto (Pareto Chart). Diagram Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Masalah yang paling banyak terjadi ditunjukkan oleh grafik batang pertama yang tertinggi serta ditempatkan pada sisi paling kiri, dan seterusnya sampai masalah yang paling sedikit terjadi ditunjukkan oleh grafik batang terakhir yang terendah serta ditempatkan pada sisi paling kanan. 

Pada dasarnya diagram Pareto dapat digunakan sebagai alat interpretasi untuk : 

• Menentukan frekuensi relatif dan urutan pentingnya masalah-masalah atau  penyebab-penyebab dari masalah yang ada. 

• Memfokuskan perhatian pada isu-isu kritis dan penting melalui pembuatan ranking terhadap masalah-masalah atau penyebab-penyebab dari masalah itu dalam bentuk yang signifikan. 


Pada dasarnya diagram pareto terdiri dari dua jenis, yaitu : 


1. Diagram Pareto Mengenai Fenomena. Diagram ini berkaitan dengan hasil- hasil berikut yang tidak diinginkan dan digunakan untuk mengetahui apa masalah utama yang ada. Contoh fenomena antara lain : 

a. Kualitas : kerusakan, kegagalan, keluhan, item-item yang dikembalikan, perbaikan (reparasi), dan lain-lain. 

b. Biaya : jumlah kerugian, ongkos pengeluaran, dan lain-lain. 



c. Penyerahan (delivery) : penundaan penyerahan, keterlambatan pembayaran, kekurangan stok, dan lain-lain. 

d. Keamanan : kecelakaan, kesalahan, gangguan, dan lain-lain. 


2. Diagram Pareto Mengenai Penyebab. Diagram ini berkaitan dengan penyebab dalam proses dan dipergunakan untuk mengetahui apa penyebab utama dari masalah yang ada. Contoh penyebab, antara lain : 

a. Operator : umur, pengalaman, keterampilanm sifat indovidual, pergantian kerja (shift), dan lain-lain. 

b. Mesin : peralatan, mesin, instrumen, dan lain-lain. 



c. Bahan Baku : pembuatan bahan baku, macam bahan baku, pabrik bahan baku, dan lain-lain . 

d. Metode Operasi : kondisi operasi, metode kerja, sistem pengaturan, dan lain-lain . 


Penjelasan proses pembuatan diagram Pareto akan dikemukakan melalui beberapa langkah berikut : 

• Langkah 1. 

Menentukan masalah apa yang akan diteliti, mengidentifikasi kategori- 



kategori atau penyebab-penyebab dari masalah yang akan diperbandingkan. Setelah itu merencanakan dan melaksanakan pengumpulan data. 

a. Menentukan masalah apa yang akan diteliti. Contoh masalah : keterlambatan pengiriman barang, keterlambatan pelayanan, item yang rusak/cacat, kerugian dalam nilai uang, kecelakaan yang terjadi, dan lain-lain. Kategori-kategori atau penyebab-penyebab dari masalah yang dapat diidentifikasi oleh pihak manajemen. Sebagai misal : kategori-kategori atau penyebab-penyebab dari masalah keterlambatan pengiriman barang adalah kekurangan personel, kekurangan alat transportasi, terlalu sibuk, kemacetan lalu lintas, jadwal pengiriman tidak konsisten, dan lain-lain. 

b. Menentukan data apa yang diperlukan dan bagaimana mengklasifikasikan atau mengkategorikan data itu. Contoh: klasifikasi berdasarkan penyebab keterlambatan, jenis kerusakan, lokasi, proses, mesin, shift, operator/pekerja, metode, dan lain-lain. (Catatan : untuk data yang kejadiannya jarang muncul dapat diklasifikasikan ke dalam jenis “lain-lain”). 

c. Menentukan metode dan periode pengumpulan data. Termasuk dalam hal ini adalah menentukan unit pengukuran dan periode waktu yang dikaji. (Catatan : gunakan formulir pengumpulan data yang memudahkan untuk penggunaan selanjutnya dan sedapat mungkin data yang dikumpulkan cukup banyak sehingga mampu menggambarkan masalah yang sesungguhnya). 

• Langkah 2. 

Membuat suatu ringkasan daftar atau tabel yang mencatat frekuensi 



kejadian dari masalah yang telah diteliti dengan menggunakan formulir pengumpulan data atau lembar periksa. 

• Langkah 3. 

Membuat daftar masalah secara berurut berdasarkan frekuensi kejadaian 



dari yang tertinggi sampai terendah, serta hitunglah frekuensi kumulatif, persentase dari total kejadian, dan persentase dari total kejadian secara kumulatif. 

• Langkah 4. 

Menggambar dua buah garis vertikal dan sebuah garis horizontal. 



1. Garis Vertikal : 



a. Garis vertikal sebelah kiri : buatkan pada garis ini, skala dari nol sampai total keseluruhan dari kerusakan. 

b. Garis vertikal sebelah kanan : buatkan pada garis ini, skala dari 0% sampai 100%. 


2. Garis Horizontal : 


Bagilah garis ini ke dalam banyaknya interval sesuai dengan banyaknya item masalah yang diklasifikasikan. 

• Langkah 5. 

Buatkan histogram pada diagram Pareto. 

• Langkah 6. 

Gambarkan kurva kumulatif serta cantumkan nilai-nilai kumulatif (total 



kumulatif atau persen kumulatif) di sebelah kanan atas dari interval setiap item masalah. 

• Langkah 7. 

Memutuskan untuk mengambil tindakan perbaikan atas penyebab utama  dari masalah yang sedang terjadi itu. Untuk mengetahui akar penyebab dari suatu masalah, kita dapat menggunakan diagram sebab-akibat atau bertanya mengapa beberapa kali (konsep five whys). 



0 comments:

Post a Comment