Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Friday, May 31, 2013

KAJIAN OBJEK RISET TENTANG AIR ASIA



Datuk Tony Fernandes menandai sejarah baru penerbangan komersial dengan meluncurkan Air Asia Berhad di Malaysia. Air Asia adalah armada penerbangan berbiaya rendah (low cost airline) pertama di Asia. Dengan tagline "Now Everyone Can Fly", Air Asia melayani kota-kota utama di 11 negara Asia. Langkah Tony ini meniru Southwest Airlines (Amerika Serikat).
Saat proposal konsep penerbangan murah diajukan kepada Perdana Menteri Malaysia, waktu itu Dr. Mahathir Mohamad, beliau mendukung, tetapi syaratnya harus mengakuisisi maskapai yang ada, karena ijin baru telah ditutup. Ini merupakan tanta ngan awal.
Namun tidak berapa lama Tony dapat kabar bahwa Asia Air yang awalnya milik seorang bangsawan kaya Malaysia sedang menuju kebangkrutan, akan  dijual. Maka, dengan hanya 1 Ringgit Malaysia (Rp 2500) maskapai itu dibeli. Untuk itu dia dapat dua pesawat Boeing 737-300, tapi harus menanggung hutangnya yang hampir Rp 100 milyar.
Konsep penerbangan murahnya ternyata berhasil. Dalam waktu tujuh bulan (Desember 2002) dia sudah memperoleh pemasukan Rp 282,5 milyar, membukukan keuntungan Rp 48,5 milyar, dengan 1,1 juta penumpang.
Dengan sukses ini tantangan yang menhadang di depan adalah persaingan dengan Malaysia Air Service (MAS), maskapai milik pemerintah Malaysia , seperti Garuda di Indonesia. Untuk itu Tony memilih untuk membuka rute penerbangan regional, keThailand dan Indonesia . Dan ini tantangan yang tidak mudah. Berbagai strategi dan cara dia tempuh hingga akhirnya berhasil. Ini terjadi setelah dia mendirikan perusahaan Air Asia Thailand, yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Thaksin, Perdana Menteri Thailand saat itu.

Untuk masuk ke Indonesia Air Asia ‘beruntung,’ karena saat itu ada Awair yang kebetulan diambang kebangkrutan. Tony membelinya sebagai ‘pintu masuk’ keIndonesia . Dengan demikian maka tercapailah tujuannya menjadi maskapai penerbangan murah skala regional. Tapi itu belum komplit tentunya sebelum Air Asia bisa masuk Singapura, hub internasional di wilayah ini.

Sebelum masuk ke Singapura, Tony masih harus memantapkan posisinya di Malaysiasendiri. Sebagai maskapai  penerbangan murah (LCC) efisiensi adalah hal pokok. Karena itu Air Asia  perlu punya lapangan terbang sendiri yang biaya operasinya juga murah. Tony berencana membangun bandara Subang yang letaknya tak jauh dari Kuala Lumpur . Tapi keinginan ini langsung ditentang oleh pengelola dan serikat pekerja Kuala Lumpur International Airport (KLIA), karena akan mengancam cita-cita KLIA menjadi pusat (hub) regional, bersaing dengan Changi Airport, Singapura. Setelah melalui perjuangan yang alot dengan Kementerian Perhubungan, akhirnya Air Asia mendapat terminal khusus di KLIA. Walau kurang happy, karena kepadatan jadwal penerbangan membuat banyak waktu pesawat menunggu, yang berarti pemborosan bahan bakar. Tapi apa boleh buat.

Persaingan atau kadang konflik dengan MAS tak dapat dihindarkan. Bisa diperkirakan MAS pasti cemburu  dengan kehadiran pesaing. Walaupun Tony berkali-kali menyatakan bahwa pangsa pasarnya berbeda, karena dia fokus pada kelas yang sebelumnya tidak membayangkan dirinya naik pesawat terbang. Maka tatkala MAS juga membuka penerbangan murah, dia teriak. Dia menyatakan itu tidak fair, karena MAS kan mendapat subsidi pemerintah.
Tapi perjuangan yang paling seru adalah bagaimana Air Asia bisa masuk Singapura.  Ini adalah perjuangan panjang yang akhirnya dimenangkannya. Walau faktor eksternal turut mendukung, terutama dengan masuknya saham Temasek, perusahaan holding milik pemerintah Singapura, ke Air Asia Thailand, setelah Thaksin runtuh.
kiat sederhana saja, yang entah kenapa hanya Air Asia yang melakukan, atau yang pertama. Yaitu, menjual kursi yang menurut statistik rute dan waktunya, memang tidak kemungkinan besar kosong. Jadi kalau tidak dijual murah juga kosong. Lha kenapa tidak dijual murah via internet, sebagai sarana promosi.

Pola Beroperasi
Kegiatan operasional AirAsia mengikuti pola operasi sebagai berikut :
  • Harga hemat, tanpa embel embel
Harga AirAsia selalu lebih rendah dibandingkan maskapai lainnya. Layanan jasa seperti ini sangat cocok bagi penumpang yang hanya ingin terbang tanpa embel embel makanan, tanpa layanan airport lounge, tanpa mengikuti program loyalty frequent flyer miles. Semua ini lebih baik di tukar dengan harga kursi yang 80% jauh lebih murah dibandingkan dengan mengikutsertakan layanan layanan tersebut.

Tidak memberikan makanan atau minuman. Namun AirAsia mempunyai 'Snack Attack', yang menyajikan berbagai macam pilihan lezat untuk makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau dan hanya untuk para tamu AirAsia. Tamu dapat membelinya di dalam pesawat.

  • Frekuensi Terbang Tinggi
Frekuensi terbang AirAsia yang tinggi bertujuan untuk kenyamanan para tamu. Maskapai inimempraktekkan pola 25 menit untuk tinggal landas, dimana merupakan yang paling cepat di Asia, sehingga menghasilkan utilisasi pesawat yang tinggi, biaya makin rendah dan produktivitas staf/maskapai yang makin meningkat.
  • Untuk Kenyamanan Tamu
AirAsia berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang nyaman untuk membuat perjalanan lebih mudah. Tamu dapat melakukan pembelian dengan kenyamanan berikut :
    • Call Center (Pusat Layanan Telepon)  - Berdiri pada bulan februari 2004, Call Center AirAsia berlokasi di Halim Perdana Kusuma dengan 60 layanan sambungan telepon untuk kenyamanan para tamu dalam membeli penerbangan. 
    • Terbang tanpa tiket - Diluncurkan pada tanggal 18 April 2002, konsep ini melengkapi layanan pembelian dari Internet booking AirAsia dan layanan Call Center dengan menyediakan alternatif murah biaya dari tiket cetak asli. Tamu tidak lagi perlu repot repot untuk mengambil tiket! 
    • Beli lewat Internet - sebagai maskapai pertama yang memperkenalkan layanan ini di Asia, AirAsia menawarkan cara baru yang nyaman dalam membeli kursi AirAsia melalui website www.airasia.com.Tidak perlu telepon, tidak perlu antri. www.airasia.com di luncurkan pada tanggal 10 Mei 2002, dan sekarang tersedia dalam 6 bahasa - English, Bahasa Malaysia, Mandarin, Thai dan Bahasa Indonesia.
    • Reservasi dan kantor penjualan - Tersedia di bandara dan di kota untuk kenyamanan bagi tamu yang ingin datang langsung. 
    • Travel agent resmi - AirAsia juga memperkenalkan layanan online B2B kepada travel agent. Fitur berbasis internet dengan informasi ketersediaan kursi secara real time yang pertama di Asia. Travel agent dapat melakukan pembayaran secara virtual melalui kartu kredit.
    • Layanan pelanggan untuk lebih baik - AirAsia secara terus menerus cari mencari cara untuk melayani lebih baik dan memberikan penghematan lebih lagi kepada tamu nya.
  • Keamanan yang utama
AirAsia (PT. IAA) melakukan pemeriksaan rutin pesawatnya di hangar Garuda Maintenance Facilities (GMF). Kegiatan in merupakan komitmen kepada masyarakat bahwa Indonesia AirAsia selalu patuh pada ketentuan keselamatan penerbangan.
Saat ini GMF sudah memiliki approval EASA (sertifikasi dari authority Eropa) dan FAA (sertifikasi dari authority Amerika) yang berarti kualitas perawatan pesawat di GMF sudah diakui oleh dunia internasional
  • Optimalisasi biaya
AirAsia berusaha keras untuk memaksimalkan keuntungan melalui harga hematnya dengan layanan berkualitas. Maskapai berusaha mengoptimalisasi biaya dengan cara tinggal landas dalam waktu yang singkat, tidak memberikan layanan embel embel seperti makanan dan minuman, menggunakan satu tipe pesawat untuk menghemat biaya pelatihan, dan semua ini penghemata ini dikembalikan kepada pelanggan dengan memberikan harga yang sangat hemat.

0 comments:

Post a Comment