Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Saturday, May 18, 2013

KINERJA INVESTASI PT SRIWIJAYA


Langkah-langkah Dalam Evaluasi


Dalam melakukan evaluasi kinerja investasi TI pada PT. Sriwijaya Air penulis menggunakan metode Cost Benefit Analysis. Dalam metode ini evaluasi dilakukan dengan menganalisis biaya dan manfaat yang berkaitan dengan proyek investasi TI. Teknik ini membandingkan nilai manfaat kini dengan investasi dari biaya investasi yang sama sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan termasuk didalam pengambilan keputusan investasi IT.


Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam metode cost benefit analysis adalah mengidentifikasikan masalah dalam investasi TI, mengidentifikasikan dan menghitung biaya dan manfaat berupa tangible maupun intan Tahapan dalam Cost Benefit Analysis


Mendefinisikan masalah (Define problem)


Masalah yang dihadapi oleh PT. Sriwijaya Air dengan sistem sebelum internet booking adalah terdapat biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pencetakan tiket dan kwitansi, infomasi penjualan tiket tidak dapat diakses kapan saja ketika dibutuhkan sehingga pengolahan laporan keuangan tidak dapat langsung dilakukan dan penggunaan sistem sebelum internet booking membutuhkan biaya yang besar sehingga beban biaya yang akan dikeluarkan perusahaan menjadi besar.


Selain itu masalah yang terjadi pada pelanggan yang memesan tiket pesawat melalui sistem sebelum internet booking pada PT. Sriwijaya Air adalah cara pemesanan tiket yang tidak efektif bagi pelanggan, yaitu dimana pelanggan memesan tiket melalui telepon, setelah itu pelanggan juga harus ke kantor terdekat untuk mengambil tiket dan melakukan pembayaran. Hal tersebut menjadi suatu kendala bagi pelanggan karena cara tersebut dirasakan kurang efektif dan efisien.


Dengan adanya permasalahan pada sistem sebelum internet booking, PT. Sriwijaya Air mengambil alternatif dengan menggunakan sistem internet booking untuk mengatasi permasalahan penjualan tiket pesawat pada sistem sebelum internet booking dari sisi perusahaan maupun pelanggan. Penggunaan sistem internet booking pada perusahaan selain dapat mengurangi biaya yang tidak perlu dikeluarkan dan dalam mengakses data penjualan lebih cepat, sistem ini juga akan mampu memberikan nilai dalam bersaing dengan para kompetitor dan akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan yang akan membeli tiket pesawat. PT. Sriwijaya Air ingin memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien dalam pemesanan tiket pesawat maupun pembayaran. Sistem internet booking ini akan mempermudah pelanggan dalam mengakses jadwal penerbangan, melakukan pemesanan dan pembayaran tiket karena semua transaksi dilakukan secara online. Dimanapun pelanggan berada mereka dapat melakukan pemesanan asalkan tersedia jaringan internet.


Mengidentifikasikan dan menghitung dari biaya dan manfaat


(Identification and quantification of costs and benefits)

Analisis biaya dan manfaat dilakukan untuk mengetahui seberapa baik suatu investasi teknologi informasi telah dilakukan selain menghitung biaya operasional, dihitung pula biaya awal dari investasi tersebut dan juga dihitung biaya berjalan selama investasi teknologi informasi diimplemantasikan.


Tabel 4.1 merupakan lembar kerja ekonomis cost benefit analysis untuk sistem sebelum internet booking. Tabel 4.2 merupakan lembar kerja ekonomis cost benefit analysis untuk sistem internet booking. Tabel 4.3 merupakan lembar kerja ekonomis cost benefit analysis dari keseluruhan sistem.



Dari tabel 4.1 lembar kerja ekonomis cost benefit analysis untuk sistem sebelum internet booking dapat diketahui bahwa dari bulan januari sampai oktober 2010 laba perusahaan mengalami kenaikan dan penurunan, laba terbesar terdapat pada bulan Juli begitu juga dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan pada bulan januari sampai oktober 2010 mengalami kenaikan dan penurunan biaya terbesar yang dikeluarkan pada bulan April 2010 merupakan biaya ATK, fotocopy dan donasi.

Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa penjualan tiket pesawat melalui sistem internet booking mengalami peningkatan disetiap bulannya sehingga pengunaan internet booking dapat mendukung penjualan tiket pesawat diperusahaan. Peningkatan penjualan tiket melalui sistem internet booking dapat dilihat melalui penjelasan berikut ini:


Total penghasilan selama 3 bulan menggunakan sistem internet booking dari bulan Agustus 2010 sampai dengan Oktober 2010


Total Agustus 2010 sampai dengan Oktober 2010


= Rp 7,466,846,000 + Rp 11,064,099,800 + Rp 18,094,913,600


= Rp 36,625,859,400


Persentase bulan Agustus sampai dengan September


= Rp 11,064,099,800- Rp 7,466,846,000 x 100% Rp 36,625,859,400


= Rp 3,597,253,800 x 100% Rp 36,625,859,400


= 0.098 x 100%


= 9,8%

=10%


Persentase bulan September sampai dengan Oktober


= Rp 18,094,913,600- Rp 11,064,099,800 x 100% Rp 36,625,859,400


= Rp 7,030,813,800 x 100%


Rp 36,625,859,400


= 0.19 x 100%

=19


Jadi, peningkatan penjualan tiket pesawat melalui internet booking selama tiga bulan ini mengalami kenaikan penjualan sebesar 9 %. Selain itu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk sistem internet booking relatif lebih kecil dibandingkan dengan sistem sebelum internet booking. Kenaikan penjualan ini dapat mendukung penjualan tiket pesawat pada PT. Sriwijaya Air.



Dari tabel 4.2 dapat diketahui dari sistem internet booking PV of Cost yang didapat sebesar Rp 459,749,952.9, PV of Benefits sistem internet booking sebesar Rp


16,591,263.44 karena adanya sistem internet booking yang mendukung dari sistem sebelum internet booking, NPV bernilai postif sebesar Rp 101,338,335,845.27 berarti inevetasi yang sudah dilakukan baik. ROI yang didapat dari sistem internet booking sebesar 281% jika ROI≥0 maka investasi yang telah dilakukan baik.


Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mulai tahun 2004 sampai dengan Oktober 2010 laba yang dihasilkan oleh PT. Sriwijaya Air mengalami kenaikan. Beban yang terdapat pada bulan Agustus, September dan Oktober mengalami kenaikan dan pendapatan penjualan tiket pesawat yang dihasilkan mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi karena terdapat beberapa faktor, yaitu:


1. Low season dan high season


Dalam maskapai penerbangan terdapat situasi dimana adanya Low season dan High Season. Sehingga hal tersebut yang menyebabkan penjualan tiket pesawat mengalami kenaikan dan penurunan


2. Muatan penumpang (Load factor)

Muatan penumpang merupakan jumlah keterisian tempat duduk didalam pesawat oleh penumpang. Jika keterisian tempat duduk penuh maka terjadi kenaikan penjualan tiket dan begitupun sebaliknya jika tempat duduk didalam pesawat masih terdapat banyak kekosongan maka terjadi penurunan penjualan tiket.


3. Jumlah pesawat yang beroperasi


Jumlah pesawat yang beroperasi juga akan menetukan pendapatan yang akan didapat perusahaan. Jika permintaan penerbangan besar dan perusahaan mampu menyediakan tambahan unit pesawat yang akan beroperasi maka dari itu pendapatan akan meningkat.


4. Harga tiket pesawat


Harga tiket juga mempengaruhi dalam menentukan pendapatan, karena pada saat perusahaan mengadakan promosi tiket, maka permintaan tiket dari pelanggan akan semakin besar sehingga pendapatan akan meningkat. Selain itu, pada saat


high season di mana banyaknya permintaan akan tiket pesawat maka harga tiket pesawat akan mengalami kenaikan dan pendapatan juga akan meningkat.


5. Sistem

Pada bulan Agustus, September dan Oktober 2010 PT. Sriwijaya Air telah menggunakan sistem internet booking dalam mendukung penjualan tiket pesawat. Sehingga terdapat peralihan oleh pelanggan dari menggunakan sistem sebelum internet booking menjadi menggunakan sistem internet booking, dan dapat juga adanya peralihan penumpang dari maskapai penerbangan lain.


Berikut ini merupakan tabel hasil perbandingan yang akan mengetahui seberapa besar kontribusi kinerja investasi


Sistem internet booking pada PT. Sriwijaya Air

Sistem Internet Booking


Keseluruhan Sistem


Agustus 2010


Septeber 2010


Oktober 2010


Agustus 2010


Septeber 2010


Oktober 2010

Pendapatan

Rp 7,466,846,000
Rp11,064,099,800

Rp18,094,913,600

Rp 522,820,879,338


Rp 339,857,133,13
Rp 337,280,946,938
Beban
Rp122,000,000

Rp 122,000,000

Rp122,000,000
Rp192,972,880,875


Rp 214,216,597,36


Rp 232,682,008,806
Tabel 4.4 Tabel hasil perbandingan


Persentase kontribusi pendapatan dari internet booking terhadap pendapatan secara keseluruhan sistem penjualan PT. Sriwijaya Air:


Bulan Agustus 2010 = Rp 7,466,846,000 x 100% Rp 522,820,879,338


= 1.43%

Bulan September 2010 = Rp 11,064,099,800 x 100% Rp 339,857,133,138


= 3.25%
Bulan Oktober 2010 = Rp 18,094,913,600 x 100% Rp 337,280,946,938


= 5.36%

Persentase kontribusi beban dari internet booking terhadap beban secara keseluruhan sistem penjualan PT. Sriwijaya Air:


Bulan Agustus 2010 = Rp 122,000,000 x 100% Rp 192,972,880,875


= 0.06%

Bulan September 2010 = Rp 122,000,000 x 100% Rp 214,216,597,369


= 0.05%

Bulan Oktober 2010 = Rp 122,000,000 x 100% Rp 232,682,008,806


= 0.05%


Persentase kontribusi Laba dari internet booking terhadap laba secara keseluruhan sistem penjualan PT. Sriwijaya Air. Terdapat penambahan pendapatan sebesar Rp


17,033,338 atas pengurangan pencetakan tiket pesawat dan kwitansi:

Bulan Agustus 2010 = (Rp 7,466,846,000 + Rp 17,033,338 ) – Rp 122,000,000 x 100% Rp 329,847,998,463


= Rp 7,361,879,338 x 100% Rp 329,847,998,463


= 0.02231 x 100%

= 2.23%


Bulan September 2010= (Rp 11,064,099,800 + Rp 17,033,338) - Rp 122,000,000 x

100%

Rp 125,640,535,769

= Rp 10,959,133,138 x 100% Rp 125,640,535,769


= 0.087 x 100%

= 8.7%

Bulan Oktober 2010 = (Rp 18,094,913,600 + Rp 17,033,338) – Rp 122,000,000 x 100% Rp 104,598,938,132


= Rp 17,989,946,938 x 100% Rp 104,598,938,132


= 0.171 x 100%
= 17.1%

Jadi, dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa selama tiga bulan persentasi kontribusi kenaikan pendapatan penjualan tiket pesawat dengan menggunakan internet booking sebesar 1.43%-5,36%, biaya yang dikeluarkan untuk sistem internet booking hanya sebesar 0.05%-0.06%, dan kontribusi kenaikan laba dari sistem internet booking terhadap sistem keseluruhan sebesar 2.23%-17.198%.

0 comments:

Post a Comment