Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com

Saturday, June 1, 2013

Perawatan Pesawat di GMF Konsep Perawatan Pesawat

Perawatan pesawat dibagi menjadi dua, yaitu:

1.      Berdasarkan tempat dilakukannya perawatan pesawat
a.       Line Maintenance
Line Maintenance dilakukan pada line stations atau di jalur penerbangan dari pangkalan stasiun penerbangan. Line maintenance biasanya terdiri dari pekerjaan-pekerjaan rutin dengan interval yang rendah seperti servicing, pembersihan, pengisian bahan bakar, dan beberapa pemeriksaan.Line maintenance berorientasi pada "keberangkatan" pesawat berikutnya.
b.      Base Maintenance
Base maintenance dilakukan pada basis perawatan dari suatu maskapai penerbangan. Base maintenance berorientasi untuk "memperbaiki" kerusakan yang terjadi pada suatu pesawat. Base maintenance memiliki tenaga kerja dan fasilitas untuk melakukan semua jenis pekerjaan perawatan pesawat.
2.      Berdasarkan dari lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perawatan pesawat tersebut.
a.       Minor Maintenance
Minor maintenance membutuhkan waktu sekitar 24 jam atau kurang. Biasanya perawatan minor ini mencakup pekerjaan-pekerjaan perawatan rutin sampai dengan A-check. Perawatan minor ini dapat dilakukan di line stations (line maintenance) atau di sebuah basis perawatan (base maintenance).
b.      Major Maintenance
Major maintenance membutuhkan waktu lebih dari 24 jam. Major maintenance ini mencakup C/D-check. Major atau heavy maintenance ini dilakukan di sebuah basis perawatan (base maintenance).
Tabel 1 menunjukkan hierarki dari frekuensi pemeriksaan (check frequency) dan ground time. Ground time adalah waktu yang diperlukan sebuah pesawat terbang untuk diperiksa dan diperbaiki sebelum dapat dan digunakan untuk terbang kembali.
Tabel  1 Tipe pemeriksaan, interval , dan ground time.
Tipe Pemeriksaan (Check)
Interval
Ground time
A-Check
Setelah 50-200 jam terbang (flight hours)
<= 24 Jam
C-Check
Setelah 1.000-3.000 jam terbang (flight hours)
1 – 2 Minggu
D-Check
4 – 5 tahun
3 – 6 minggu
Interval waktu dan ground time tanah sangat bervariasi, tergantung pada jenis pesawat dan jenis operasi yang terlibat.
Selain A dan C-check ada tipe pemeriksaan yang lain, yaitu D-check atau heavy maintenance. D-check dilakukan setelah sebuah pesawat beroperasi tiga sampai lima tahun. D-check adalah suatu paket perawatan total dari suatu pesawat yang mencakup paint renewal, cabin refurbishment, control surface removal, dan inspeksi struktur internal.
Aliran Proses Perawatan Pesawat di Base Maintenance GMF
Aliran proses perawatan pesawat di GMF pada unit Base Maintenance dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini. Berikut ini adalah penjelasan dari setiap aliran proses perbaikan di GMF.
1.      Rapat persiapan atau Induction meeting
Rapat persiapan ini diadakan dengan tujuan untuk mempersiapkan estimasi seluruh proses pemeliharaan, man-hours yang dibutuhkan, dan alokasi pekerja. Rapat ini diikuti oleh departemen Account Manager Sales dan Customer Service (AMSCS), perencanaan produksi dan pengendalian (PPC), produksi, manajer proyek (PM), departemen keuangan, dan pelanggan yang mengajukan letter of intent ke pihak GMF.
2.      Persiapan fase pra-eksekusi dan eksekusi atau Organize for maintenance
Menentukan orang yang akan menjadi manajer proyek. Manajer proyek bertanggung jawab untuk mempersiapkan, mengatur, dan mengontrol seluruh proyek pemeliharaan agar berjalan sesuai dengan jadwal (turn around time/ TAT) dan target kualitas. Selain itu, manajer proyek harus mempersiapkan tenaga kerja dan sumber daya lain, seperti alat-alat dan material-material yang dibutuhkan untuk eksekusi.
3.      Inspeksi pendahuluan
Inspeksi pendahuluan dilakukan untuk mencari kerusakan sesuai dengan instruksi ataupun kerusakan lain diluar instruksi yang diterima (hidden damage). Inspeksi ini akan memastikan hidden defect itu dapat ditemukan segera dan diinformasikan tepat waktu pada pihak-pihak yang yang dibutuhkan, seperti bagian perencanaan material, emgineering, dan pelanggan.
4.      Pemindahan atau pengeluaran komponen untuk kepentingan akses dan pemeliharaan terjadwal dan tidak terjadwal.
Pengeluaran atau pemindahan komponen-komponen ini dilakukan untuk kepentingan akses ataupun untuk pemeliharan terjadwal dan tidak terjadwal. Tidak semua bagian yang harus diperiksa ada pada bagian terluar dari pesawat, ada beberapa bagian yang berada di atau di bawah dalam komponen tertentu. Oleh karena itu komponen perlu dilepas atau dipindahkan untuk bisa mengakses bagian tersebut.
Gambar 3 Aliran proses perbaikan di GMF
Tahapan ini menentukan tipe pemeriksaan apa yang dibutuhkan untuk perbaikan kerusakan pesawat ini. Selain itu, tahapan ini juga menentukan material yang dibutuhkan dan memastikan material tersbut ada pada saat dibutuhkan.
5.      Inspeksi dan pemeriksaan rutin pesawat
Inspeksi dan pemeriksaan dilakukan sesuai dengan Job Cards berdasarkan maintenance data. Pemeriksaan itu mengevaluasi cacat ditemukan dan atau disfungsi serta menentukan disposisi yang dibutuhkan untuk mengatasi cacat tersebut. Beberapa disposisi tersebut adalah:
a.       Serviceable, terjadi ketika tidak ada kerusakan yang ditemukan atau kerusakan masih berada di dalam batas yang masih dapat diterima. Oleh karena itu, tidak perlu ada tindakan perbaikan yang perlu diambil.
b.      Repairable, terjadi ketika ditemukan adanya kerusakan dan dapat diperbaiki berdasarkan approved maintenance data. Setelah itu, Maintenance Disposition Report (MDR) dikeluarkan sebagai laporan dari kerusakan yang ditemukan.
c.       Pending repair instructions, terjadi ketika ditemukan adanya kerusakan dan tidak dapat diperbaiki berdasarkan approved maintenance data. Setelah itu, Maintenance Disposition Report (MDR) dikeluarkan sebagai laporan dari kerusakan yang ditemukan. Tindakan selanjutnya yang harus dilakukan jika terjadi hal ini adalah memberitahukan unit engineering dan maskapai pemilik pesawat/ operator. Kemudian menentukan skema perbaikan yang mungkin dilakukan sesuai dengan prosedur operator. Skema tersebut baru diterima dan digunakan jika sudah mendapat persetujuan dari operator atau authority atau pemilik Type Certificate (TC) pesawat.
6.      Rektifikasi kerusakan
Ada dua jenis rektifikasi, yaitu rektifikasi untuk kerusakan yang tercakup dan tidak tercakup pada maintenance data yang tersedia. Jika kerusakan yang ditemukan tidak tercakup pada maintenance data, maka dilakukan hal seperti pada poin 5.c di atas. Setelah skema tersedia ataupun kerusakan tersebut tercakup pada maintenance data, yang dilakukan berikutnya adalah membuat rectification order untuk kerusakan-kerusakan tersebut. Setelah itu, memverifikasi semua pekerjaan, dilakukan sesuai dengan kebutuhan maintenance data.
7.      Instalasi kompnen dan system
Menyediakan dan memastikan komponen dan material untuk instalasi pesawat sesuai dengan kebutuhan konfigurasi pesawat tersebut. Setelah itu, komponen dan material dipasang sesuai dengan Job Cards, MDR, dan maintenance data. Kemudian, hasil instalasi komponen dan material itu diperiksa ulang dan dipastikan bahwa konfigurasi pesawat setelah perbaikan itu sesuai dengan instruksi dari operator dan kebutuhan Service Bulletin.
8.      Inspeksi atau pemeriksaan akhir maintenance release
Inspeksi ini dilakukan oleh personil GMF yang berwenang yang ditunjuk atau diakui oleh operator. Pemeriksaan ini mencakup run-up test, flight control checks, engine run up, dan on-wing engine test run. Selain itu, pemeriksaan itu juga mencakup penentuan berat dan pusat gravitasi pesawat sesuai dengan instruksi operator.
9.      Tes terbang pesawat
Operator menentukan rencana tes terbang untuk pesawat. Rencana tersebut mencakup urusan dengan  Air Traffic Control (ATC) dan pengisian bahan bakar yang sesuai dengan panduan dar pemeliharan dari perusahaan manufaktur pesawat dan prosedur dari operator.
10.  Pengeluaran tagihan (invoice)

Setelah semua tahapan dilakukan, pihak GMF akan mengajukan tagihan atau invoice kepada operator.

0 comments:

Post a Comment